Minggu, 21 April 2013

PENGASUH MTI CANDUANG




Ketua Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli
Dr. H. Syukri Iska, M.Ag




Rais 'Am (Pimpinan Umum) MTI Canduang
H. Amhar Zen Arrasuli




Kepala Aliyah MTI Canduang
Zulkifli, S.Pd.I, MA




Kepala Tsanawiyah MTI Canduang
H. Hasan Basri, S.Pd.I




Kepala Tata Usaha MTI Canduang
Muhammad Nazif, S.Ag




Bendahara
Dina Mariana, SE




Wakil Kepala tingkat Aliyah bidang Kurikulum
Etri Wahyuni, S.Pd.I





Wakil Kepala tingkat Aliyah bidang Kesiswaan 
Beni Kharisma Arrasuli. S.HI., LL.M




Wakil Kepala tingkat Aliyah Bidang Sarana dan Prasarana
Abdullah, S.Ag




Wakil Kepala tingkat Tsanawiyah bidang Kurikulum
Dra. Zuryati Ilyas




Wakil Kepala tingkat Tsanawiyah bidang Kesiswaan 
Itrawati, S.Pd



Wakil Kepala tingkat Tsanawiyah Bidang Sarana dan Prasarana
Drs. Anwar Jalani



Kepala Perpustakaan
Tasnim, B.Sc




Kepala Koperasi
Salman Pas, S.Ag



Guru Bimbingan Konseling
Laila Rahma Wati, S.Pd.I




Penjaga Kampus MTI Canduangh
Junaidi




 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 03:18 Wib.

FASILITAS PENDIDIKAN



1. Kampus yang sejuk dan nyaman
Kampus MTI Canduang terletak pada lokasi yang sejuk dan nyaman di lereng sebelah utara kaki gunung Merapi. Lingkungan kampus yang dikelilingi sawah-ladang nan hijau ini didukung oleh suasana kehidupan sosial masyarakat yang religius serta memadai. Kehidupan yang jauh dari pengaruh hiruk-pikuk kebisingan kota inilah yang menjadikan MTI Canduang sejak 1 abad yang lalu sebagai salah satu tempat menimba ilmu
pilihan bagi putra-putri Indonesia yang berdatangan dari berbagai penjuru daerah bahkan dari Malaysia.

2. Masjid Kampus
Masjid  Tarbiyah  yang terletak di komplek kampus MTI,Canduang ini bermuatan 800 orang yang berfungsi sebagai salah satu pusat kegiatan santri untuk shalat berjama’ah, shalat Jum’at, Muhaddarah, praktek ibadah, dan diskusi - diskusi tentang persoalan agama. Masjid ini juga digunakan untuk MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah). Selain dipakai untuk kegiatan MTI Canduang, masjid ini juga digunakan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah dan beberapa kegiatan lainnya seperti sebagai tempat majlis Ta'lim, MTQ pemuda, rapat-rapat dan lain-lain sebagainya. Selain dari guru-guru MTI Canduang, pengurus Masjid ini juga banyak dari unsur-unsur masyarakat.

3. Perpustakaan
Perpustakaan Syekh Sulaiman Arrasuli yang dulunya terletak di Rumah Gaduang (tempat tinggal beliau) memiliki koleksi puluhan kitab-kitab gundul. Sepeninggal beliau, perpustakaan itu dipindahkan ke salah satu ruangan di gedung kampus MTI Canduang. Sekarang kitab-kitab itu jumlahnya  terus bertambah hingga ratusan judul dan di ramaikan pula dengan buku-buku Ensiklopedi, pengetahuan umum, ilmu sosial, ilmu alam, since,  berbagai kamus, buku-buku paket pelajaran, novel, koleksi karya ilmiah seperti skirpsi, tesis dan disertasi yang membahas tentang MTI Canduang serta majalah dan koran. Selain buku fisik, perpustakaan ini juga dilengkapi dengan perpustakaan digital (al-Maktabah as-Syamilah) yang memuat 10.000 judul kitab-kitab dari berbagai disiplin keilmuan. Kitab-kitab itu bisa diakses melalui komputer yang disediakan di ruangan perpustakaan itu. Selain itu, al-Maktabah as-Syamilah juga bisa di instal ke PC, Laptop, Note Book dan Net Book guru dan santri.

4. Ruang Belajar
MTI Canduang memiliki ruang belajar yang  kondusif. Sa’at ini ruang belajar yang tersedia baru sebanyak 30 lokal dengan muatan murid setiap kelasnya rata-rata sebanyak 35 orang santri. Masing-masing kelas  diberi  kebebasan untuk menata dan mendisain ruangan mereka sendiri. Kelas  paling rapi dan bersis akan diberi reward setiap semesternya. Sehingga dengan demikian, masing-masing kelas dan lokal memiliki corak dan ciri khas masing-masing dengan accessories Kaligrafi, paduan warna cat dan tata penyusunan meja-kursi yang berbeda-beda pula.

5. SIS (System Information School)
Untuk memudahkan PBM (Proses Belajar Mengajar), Ponpes MTI Canduang juga menggunakan System Informasi Sekolah (SIS). Aplikasi yang dipakai sama juga dengan yang dipakai di sekolah-sekolah lain pada umunya, yaitu berupa bel komputer otomatis (pergantian jam pelajaran tidak lagi dijalankan secara manual), Wifi (internet area di sekitar kampus), dan SMS Gateway (informasi seputar Ponpes MTI Canduang yang berbasis Short Message Service. Fasilitas SIS lainnya adalah AVOST (Audio Visual Online System). Yaitu sistem CCTV yang memadukan antara sound dengan video yang memungkinkan si pemantau dengan yang dipantau berkomunikasi interaktif. Alat ini dipasang di setiap lokal dan sudut-sudut  ruangan  MTI Canduang.


6. Laboratorium STEP 2
Sejak tahun 2007 Ponpes  MTI Canduang diberi bantuan oleh Departemen Agama RI berupa fasilitas Labor STEP 2  (Science and Technology Equity Program) yaitu suatu program penyeimbangan kemampuan santri di bidang sains dan teknologi.  Labor ini terdiri dari beberapa  bidang, yaitu  Komputer, Biologi, Kimia, Fisika dan keterampilan tata Busana yang dilengkapi dengan alat-alat canggih yang tidak imiliki oleh Madrasah-madrasah sekitar pada umumnya. Di seluruh Indonesia, hanya 29 Madrasah yang mendapatkan progran ini, di pulau Sumatera hanya 5, dan di Sumatera Barat hanya MTI Canduang saja.

7. Syari’ah Mart
Untuk memenuhi kebutuhan akomodasi Madrasah, maka Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) MTI Canduang juga dilengkapi dengan fasilitas Syari’ah Mart atau Mini market dengan sistem Syari’ah yang menyediakan berbagai kebutuhan belajar seperti buku-buku, dan kitab-kitab, alat tulis, kebutuhan harian untuk dapur, MCK, lemari, kasur, seragam belajar, peci, mudawwarah dan pulsa.

8. Poskestren
Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) adalah salah satu bentuk kerjasama Puskesmas Kecamatan Canduang dengan MTI Canduang di bidang pelayanan kesehatan santri.  Sekarang MTI Canduang telah memiliki ruangan Poskestren sendiri yang dilengkapi dengan dipan, kotak P3K dan alat-alat medis sederhana. Kedepan MTI Canduang berencana akan menyediakan seorang tenaga medis yang bertugas tetep disini. 

9. Asrama / pemondokan
Santri-santri MTI Canduang dipondokkan di asrama-asrama yang tersedia. Untuk hal ini MTI Canduang masih mengalami keterbatasan,  belum seluruh santri bisa diinapkan di asarama yang ada. Pada tanggal 3 Mei 2013 MTI Canduang  melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama  permanen  untuk santri putra dengan kapasitas besar yang diharapkan bisa menampung seluruh santri.



 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 03:14 Wib.

PENGEMBANGAN DIRI



1. Pemantapan Kitab Kuning
Walaupun di MTI Canduang setiap hari di lakukan pembelajaran Kitab Kuning, namun karena banyaknya santri yang berminat dan lebih fokus untuk mendalami kitab kuning, maka MTI Canduang membuat program khusus Pemantapan Kitab Kuning.

Untuk program ini pengasuh MTI Canduang berupaya menggandeng lembaga pemerintahan maupun swasta untuk mendukung pelaksanaan program. Sejak tahun 2008 Pemda Agam menganggarkan dana 25 juta Rupiah per tahunnya untuk membiayai program ini dan pada tahun 2010 Pemda Agam menaikkan jumlah bantuan menjadi 50 juta rupiah. Pada tahun 2013 Pemda Agam kembali mendanai kegiatan pemantapan kitab kuning ini sebesar 50 juta Rupiah. Pada tahun 2011, Kementrian Agama RI juga memberikan dukungannya terhadap program ini  yang diwu judkan melalui program bantuan kontrak prestasi Madrasah Aliyah.

2. Tahfidzul Qur'an
Tahfidzul Qur’an juga merupakan mata pelajaran yang diajarkan di MTI Canduang.Diantara santri-santri itu ada yang memiliki bakat dan hafalan yang istimewa sehingga mereka membutuhkan perlakuan khusus. Untuk itu dibukalah program pengembangan diri Tahfidzul Qur’an. Program ini juga di dukung oleh Pemda dan kementerian Agama RI.


Sejak pra kemerdekaan RI, pendidikan bela negara telah diajarkan di Pondok Pesantren MTI  Canduang. Pada  tahun  1963  kelompok Pandu Al-Anshar  yang  ketika  itu  dipimpin oleh H. M. Rasyid berubah wajah menjadi  Pramuka.  H. Amhar  Zen  Arrasuli  pimpinan Ponpes MTI Canduang sekarang adalah salah seorang komandan Pramuka pada waktu itu. Dari tahun-ke tahun  Pramuka  MTI  Canduang terus berkembang  dan  beberapa  kali  tercatat  menjuarai perlombaan di bidang pramuka seperti PBB dan lain-lain.

3. Bela Negara (Pramuka)
4. Keterampilan Komputer
Pendidikan Teknologi Informasi Komputer (TIK) di Pondok Pesantren MTI Canduang didukung dengan 2 fasilitas laboratorium komputer yang memadai  untuk tingkat Tsanawiyah dan tingkat Aliyah yang diasuh oleh tenaga pen didik yang profesional. Sehingga santri-santri Ponpes MTI Canduang menjadi sangat familiar  menggunakan  aplikasi-aplikasi  komputer  untuk  mendukung akitifitas belajar mereka. Sudah  menjadi  kelaziman  setiap harinya terlihat santri-santri yang memakai laptop, notebook, dan komputer tablet.

5. Muhadharah (Khutbah/Pidato)
Keterampilan berpidato, khutbah, dan berceramah juga dikembangkan di Ponpes MTI Canduang. Mereka diajari berpidato dimulai dengan teori dasar-dasar dakwah, yang merupakan sebuah mata pelajaran ditingkat Tsanawiyah. Kemudian dilanjutkan dengan Muhaddharah rutin setiap hari Senin di halaman Madrasah. Tempat praktek lainnya adalah Kultum sebelum shalat Zuhur di Masjid Tarbiyah dan pada acara-acara Muhaddharah yang digelar oleh organisasi-organisasi kedaerahan santri.


6. Olah Raga
Untuk pengembangan diri di bidang olah  raga,  santri - santri  M T I Canduang  membangun  wadah sendiri secara mandiri. Walaupun MTI Canduang  tidak  memiliki fasilitas yang memadai  untuk itu, namun kebutuhan santri selalu tercukupi dengan memanfa’atkan fasilitas olahraga milik masyarakat di sekitar kampus Pondok Pesantren MTI Canduang.

7. Keterampilan Menjahit
Untuk  pengembangan diri di bidang  life skill,  Pondok Pesantren MTI  Canduang juga membuka keterampilan jahit-menjahit dan tata busana bagi santri yang berminat. Program ini didukung dengan fasilitas yang mememadai dan diasuh oleh tenaga yang profesional. Santri-santri yang ikut program ini sering membuka stand mengikuti pameran-pameran budaya dan kerajinan tangan di kota Bukittinggi.

8. Kesenian Islami
Santri-santri MTI Canduang yang hobi dan berminat dalam bidang kesenian tarik suara Islami, juga memiliki wadah pengembangan diri yang disalurkan melalui kelompok-kelompok Nasyid-Rebana. Hingga sa’at ini, mereka telah masuk dapur rekaman dan menghasilkan album sendiri sebanyak 10 track lagu yang telah beredar dalam bentuk Mp3 dari hp. ke hp.Lagu-lagu itu direncakan akan dibuatkan klip videonya yang akan digunakan untuk mencari dana pembangunan MTI Canduang.

9. Jurnalistik
Santri-santri yang berminat mendalami dunia informasi seperti kejurnalistikan, mereka juga memiliki wadah pengembangan diri yang disebut JUSTIC (Jurnal Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang). Sampai sekarang, JUSTIC telah terbit beberapa kali dalam bentuk tabloid, dan selalu habis di setiap edisinya. Selain media cetak, JUSTIC juga terbit dan selalu update melalui MADING (Majalah Dinding) dan melalui situs berita online, situs jejaring sosial seperti Google +, Facebook dan Twitter yang mereka kelola sendi10i.

10. Kaligrafi
Kaligrafi adalah salahsatu jenis seni Kriya yang di dalami santri di luar jam be lajar wajib. Santri yang berminat dan memiliki bakat di bidang ini dibuatkan wadah khusus untuk me ngembangkan diri. Diantara hasil karya-karya mereka dipajang di ruang belajar, perpustakaan dan di kantor-kantor MTI Canduang.

11. Bela diri
Bentuk pengembangan diri dibidang Ilmu beladiri, di Ponpes MTI Canduang diajarkan Pencak Silat serta Karate. Santri-santri yang berminat, boleh memilih yang mana yang  mereka sukai untuk di dalami. Selain untuk menambah kemampuan di bidang bela diri, para santri juga diberi kesempatan untuk mengikuti perlombaan-perlombaan  Silat dan  Karate. Banyak diantara santri-santri itu yang terpilih untuk menjadi peserta pekan olah raga.





 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 03:10 Wib.

KITAB-KITAB YANG DIAJARKAN



Perpustakaan MTI Canduang dilengkapi dengan Perpustakaan Digital seperti al-Maktabah Syamelah






















































 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 03:05 Wib.

PROGRAM STUDI

Program Studi pokok yang wajib diikuti oleh masing-masing santri adalah program Tarbiyah dengan lama pendidikan 7 tahun. Kemudian mereka mendapat plus program Tsanawiyah dan Aliyah. Jadi, bila tamat di MTI Canduang, mereka akan mendapat 3 Ijazah sekaligus, yaitu Ijazah Tarbiyah plus Ijazah Tsanawiyah dan Ijazah Aliyah.

Inilah program-program studi di Ponpes MTI Canduang:

  • Tarbiyah murni, dengan lama pendidikan 7 Tahun.
  • Tingkat Tsanawiyah, dimulai dari kelas II - IV Tarbiyah.
  • Tingkat Aliyah dimulai dari kelas V - VII Tarbiyah.
  • Lokal Khusus bagi yang mendaftar baru dari lulusan  SMP / Mts dengan lama pendidikan 1 tahun. 
  • Program Jurusan IPA, IPS dan MAK pada tingkat Aliyah.
  • Program pendalaman Kitab Kuning yang didukung oleh PEMDA.
  • Program Tahfidz Qur’an yang didukung oleh PEMDA.
  • Program Kontrak Prestasi dengan Kemenag di bidang olahraga, pramuka, kesenian, Tahfizd Qur'an, dan Kitab Kuning.
Muatan Lokal dan Pengembangan diri



 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 02:59 Wib.

KURIKULUM


KURIKULUM
Sejak awal berdirinya, MTI Canduang telah mempersiapkan serangkaian kurikulum yang terdiri dari bidang studi Alquran, Hadis, Tashauf, Nahu, Sharaf, Ushul Fiqh, Fiqh, Balaghah, Mantiq dan Tarekh yang pada umumnya kitab-kitab itu ditulis pada zaman yang lebih dekat dengan masa tabi'in yang berpaham ‘aqidah
Ahlussunnah waljama’ah dan Fiqih bermazhab Syafi’iy.

Sejak tahun 1978 Kurikulum Tarbiyah diperkaya  dengan program Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk jenjang pendidikan tingkat Tsanawiyah serta Aliyah. Seiring dengan itu metode dan media pengajarannya terus berkembang.


Sekarang ini pelajaran yang diajarkan di MTI Canduang untuk tingkat Tsanawiyah adalah sebanyak 30 mata pelajaran. Sedangkan untuk tingkat Aliyah adalah sebanyak 37 mata pelajaran. Pelajaran pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran kurikulum MTI, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Nasional,muatan
lokal dan pengembangan diri.

Mata Pelajaran MTI Canduang diantaranya adalah: Sharaf, Fiqih, Tauhid, Tashauf, Tafsir, Hadist, Nahwu, Ushul Fiqh, Balaghah, Tarekh, Praktek Dakwah, Praktek Ibadah, Tashrif, Tahfizd Qur’an,Tajwid, Mata Alfiyah, Aklhak, Mazahib, Qawaa’id al-Fiqhiyah. Tathbiqul Qawa’id, Qawa’id Lughah al-’Arabiyah.

Mata pelajaran Kementerian Agama diantaranya adalah Fiqih Syari’ah, Aqidah Akhlak, Qur'an Hadis, Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan Islam, Pendidikan Agama Islam, Ilmu Tafsir, Ilmu Hadist dan Mantiq.

Sedangkan Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional diantaranya adalah: Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Kimia, Fisika, Biologi, Geografi, Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Teknologi Informasi dan Komputer.

Disamping itu untuk pengayaan juga ditambah dengan mata pelajaran muatan lokal dan pengembangan diri, seperti Keterampilan & Kesenian, Nasyid, Tata Busana, Kaligrafi, Pramuka, Muhaddarah, Silat, Karate, Kejurnalistikan, Elektronik, disain grafis, disain Web/blog dan keorganisasian.



 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 02:54 Wib.

VISI DAN MISI


Aktifitas PBM MTI Canduang


VISI
Menjadi lembaga pendidikan Islam yang mewujudkan intelektual muda Muslim yang Tafaqqahu fiddiin.


MISI
  1. Menjadikan MTI Candung sebagai Madrasah yang spesialis Kitab-Kitab Kuning untuk melahirkan kader-kader ulama/para muballigh/muballighah.
  2. Menyiapkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam kajian-kajian ke-Islaman yang merujuk kepada kitab-kitab klasik (kitab kuning) yang Mu’tabarah.
  3. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran akidah dan akhlak yang berbasis al-Quran dan Sunnah.
  4. Mengembangkan pendidikan yang mengintegrasikan kajian ayat-ayat qur’aniyah (wahyu) dengan ayat-ayat Kauniyah (alam).
  5. Mengupayakan penyelenggaraan pendidikan dengan tiga bahasa; yaitu Arab, Inggris dan Indonesia yang berbasis Information Communication Technology (ICT).
  6. Menerapkan pendidikan yang efektif, efesien dan konsisten, mengacu kepada standar mutu nasional.

Indikator:
  • Lulusan MTI Canduang memiliki keimanan dan ketaqwaan, menge tahui dan menghayati serta mengamalkan pengetahuan syari’at yang didapat dari kitab-kitab rujukan dan menyi’arkannya di manapun ia berada serta melek terhadap teknologi informasi.



 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 02:41 Wib.

SEJARAH


Inyiak Canduang (1871-1970)

Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang adalah sebuah institusi pendidikan Islam setingkat SLTP dan SLTA hasil pengembangan sistem belajar Surau dari halaqah pengajian Syekh Sulaiman Arrasuli (Inyiak Canduang) di Surau Baru Pakan Kamih yang diasuhnya sejak tahun 1908.

MTI Canduang terletak di sebuah desa lereng sebelah utara gunung Merapi yaitu kampung Pakan Kamih jorong Lubuak Aua nagari Canduang Koto Laweh, kecamatan Canduang, kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia.

Syekh Sulaiman Arrasuli lahir di Canduang pada tahun 1871. Pada masanya beliau lebih dikenal dengan sebutan “Inyiak Canduang” atau “Buya Canduang”. Semenjak usia sepuluh tahun beliau menuntut ilmu-ilmu keislaman tanpa terputus dari surau ke surau di sekitar Minangkabau, kemudian melanjutkan pendidikan ke Makkah Al-Mukarramah.

Pada tahun 1907 Syekh Sulaiman Arrasuli kembali dari Makkah menyelesaikan studinya. Setahun setelah itu, yaitu  pada tahun 1908 beliau membuka halaqah pengajian di “Surau Baru” di Pakan Kamih. Sistem yang dipakai adalah berupa hafalan dengan menamatkan satu atau dua kitab dengan mengajarkan bermacam-macam kitab gundul, serta mempunyai tingkat yang sesuai dengan tinggi rendahnya kitab-kitab yang dipelajari sebagaimana yang pernah beliau pelajari di Makkah dulu.

Surau Baru
Di sebelah ini adalah Surau Baru yang disebut juga dengan nama Surau Tinggi. Disinilah Syekh Sulaiman Arrasuli memulai pengajiannya. Sekarang bangunan ini disebut sebagai asrama putra satu karena dipakai  sebagai tempat tinggal santri putra. Asrama ini terletak di belakang Masjid Tarbiyah, komplek kampus MTI Canduang yang hanya bisa ditinggali oleh 70 orang santri saja. 

Pelajaran yang diberikan oleh Syekh Sulaiman pada Surau Baru itu sudah mempunyai rangkuman dan daftar yang terjadwal dengan baik. Surau itulah cikal bakal berdirinya Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang.

Pada tahun 1928 sistem pendidikan Halaqah di Surau Baru berubah bentuk menjadi klasikal dengan nama “Madrasah Tabijah Islamijah Tjandoeng”. Lama pendidikannya adalah 7 tahun. Ketika itu mulai digunakan lokal, bangku, meja, papan tulis sebagai media pengajaran.

Ketika upacara peresmian madrasah ini, tepatnya pada tanggal 15  Zulkaedah 1346 H atau 5 Mei 1928 M hadir para ulama dan pimpinan surau-surau dari berbagai daerah di ranah Minang. Kemudian mereka tertarik dan bermusyawarah-mufakat untuk merubah seluruh sistem “Surau” (Halaqah) yang mereka asuh menjadi klassikal yang diberi nama dengan Madrasah Tarbiyah Islamiyah disingkat MTI serta memakai kurikulum dan kitab-kitab yang sama dengan MTI Canduang. Sampai sekarang lebih dai 300 MTI berdiri yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

Pada tanggal 5 Mei 1928 itu terbentuk pula wadah shillaturrahmi dan komunikasi antar MTI yang merupakan cikal bakal lahirnya organisasi kemasyarakatan yang dikenal dengan PERTI (PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH).

MTI Canduang tahun 1929
Foto bersama Ulama Persatuan Tarbiyah Islamiyah di waktu ulang Tahun pertama Madrasah Tarbiyah Islamiyah Candung, pada tahun 1929 (buku “Perjuangan Persatuan Tarbiyah Islamiyah, oleh Syarqawi Machudum, Jakarta: Perpustakaan Tarbiyah Islamiyah, 2011) di Copas dari http://surautuo.blogspot.com/


Setiap tahunnya pendidikan di MTI Canduang terus berkembang. Pada tahun 1978 MTI Canduang menfasilitasi murid-murid yang berminat untuk mengikuti ujian nasional di sekolah lain. Dimana murid-murid tidak diwajibkan ikut Ujian Nasional, bagi yang berminat akan dibantu oleh manajemen MTI Canduang untuk mengurusnya. Dan ketika itu juga program Tsanawiyah MTI Canduang tercatat di Depag RI dengan status terdaftar. Kemudian tahun berikutnya diikuti pula oleh program Aliyah.

Beberapa tahun berikutnya program  Tsanawiyah dan Aliyah itu diakui oleh Pemerintah. Pada tahun 1998 MTI Canduang tingkat Tsanawiyah berstatus “Disamakan”, dan MTI Canduang tingkat Aliyah berstatus terakreditasi “A”.

Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang tahun 2012


 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 02:37 Wib.

TENTANG KAMI



Madrasah Tarbijah Islamijah Tjandoeng tahun 1930-an

PROFIL
PONDOK PESANTREN
MADRASAH TARBIYAH ISLAMIYAH CANDUANG
                                                                    .                                                                       
  1. Sejarah
  2. Visi dan Misi
  3. Kurikulum
  4. Program Studi
  5. Kitab-Kitab yang diajarkan
  6. Pengembangan Diri
  7. Fasilitas Pendidikan
  8. Pengasuh MTI Canduang




 -------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 03:42 Wib.


UNDANGAN MILAD KE-85 DAN DIPLOMA KE-73




Kamis, 11 April 2013

JELANG UN KELAS IV DAN VII GELAR ACARA PEMOTIVASIAN

Kamis, 11 April 2013 M - 30 Jumadil Awal 1434 H


Muhasabah dan Pemotivasian
MTI CANDUANG - Ujian Nasional (UN) yang sebentar lagi akan dihadapi oleh santri kelas VII dan kelas IV, membuat pihak madrasah tidak hanya membekali para santri hanya dengan peningkatan pembelajaran di lokal, tapi juga dengan menghadirkan seorang motivator untuk memotivasi dan memberi bekal para santri menghadapi UN tersebut.

Terlihat kemaren Rabu (10/04) di ruangan Aula MTI Canduang para santri kelas VII dikumpulkan untuk diberi motivasi sejak pukul 09.00 WIB. pagi sampai masuknya waktu shalat Zhuhur, kemudian selesai shalat Zhuhur dilanjutkan lagi oleh kelas IV sampai pukul 16.00 Wib. sore.

Acara tersebut dipimpin oleh seorang motivator yang juga alumni MTI Canduang angkatan 1998 yaitu Asdi Warman yang sekarang menjadi Dosen di Universitas Negeri Padang (UNP).

Selain motivasi, Asdi juga memberi kesempatan kepada salah seorang santri kelas VII untuk menyampaikan harapan terbesarnya, seperti Desip Tri Nanda, yang menyebutkan harapan terbesarnya adalah menjadi seorang hakim "Impian terbesar saya saat ini adalah menjadi seorang hakim, dan setelah tamat di Madrasah ini saya juga tidak ingin diantara kita berpisah, semua santri dan alumni MTI harus tetap bersatu" ujarnya dengan lantang di hadapan teman-temannya.

Sang motivator Asdi Wirman sangat kagum dengan para santri saat ini. "alumni 2013 akan lebih hebat dari alumni 1998" motivasi Asdi. Begitu juga saat ia memberikan materi kepada santri kelas IV, Asdi juga mengajak semua santri untuk bermain game yang sangat bermanfaat untuk mengasah otak.

Kemudian pada sesi terakhir Asdi bersama santri, ia memberikan sebuah renungan sebagai pengingat kembali tentang tujuan hidup dan apa yang telah dipersembahkan kepada kedua orang tua, sehingga tidak sedikit diantara santri yang mencucurkan air mata. (Miftahul Fikri)