|
1. Pemantapan Kitab Kuning |
Walaupun di MTI Canduang setiap hari di lakukan pembelajaran Kitab Kuning, namun karena banyaknya santri yang berminat dan lebih fokus untuk mendalami kitab kuning, maka MTI Canduang membuat program khusus Pemantapan Kitab Kuning.
Untuk program ini pengasuh MTI Canduang berupaya menggandeng lembaga pemerintahan maupun swasta untuk mendukung pelaksanaan program. Sejak tahun 2008 Pemda Agam menganggarkan dana 25 juta Rupiah per tahunnya untuk membiayai program ini dan pada tahun 2010 Pemda Agam menaikkan jumlah bantuan menjadi 50 juta rupiah. Pada tahun 2013 Pemda Agam kembali mendanai kegiatan pemantapan kitab kuning ini sebesar 50 juta Rupiah. Pada tahun 2011, Kementrian Agama RI juga memberikan dukungannya terhadap program ini yang diwu judkan melalui program bantuan kontrak prestasi Madrasah Aliyah.
|
2. Tahfidzul Qur'an |
Tahfidzul Qur’an juga merupakan mata pelajaran yang diajarkan di MTI Canduang.Diantara santri-santri itu
ada yang memiliki bakat dan hafalan yang istimewa sehingga mereka membutuhkan perlakuan khusus. Untuk itu dibukalah program pengembangan diri Tahfidzul Qur’an. Program ini juga di dukung oleh Pemda dan kementerian Agama RI.
Sejak pra kemerdekaan RI, pendidikan bela negara telah diajarkan di Pondok Pesantren MTI Canduang. Pada tahun 1963 kelompok Pandu Al-Anshar yang ketika itu dipimpin oleh H. M. Rasyid berubah wajah menjadi Pramuka. H. Amhar Zen Arrasuli pimpinan Ponpes MTI Canduang sekarang adalah salah seorang komandan Pramuka pada waktu itu. Dari tahun-ke tahun Pramuka MTI Canduang terus berkembang dan beberapa kali tercatat menjuarai perlombaan di bidang pramuka seperti PBB dan lain-lain.
|
3. Bela Negara (Pramuka) |
|
4. Keterampilan Komputer |
Pendidikan Teknologi Informasi Komputer (TIK) di Pondok Pesantren MTI Canduang didukung dengan 2 fasilitas laboratorium komputer yang memadai untuk tingkat Tsanawiyah dan tingkat Aliyah yang diasuh oleh tenaga pen didik yang profesional. Sehingga santri-santri Ponpes MTI Canduang menjadi sangat familiar menggunakan aplikasi-aplikasi komputer untuk mendukung akitifitas belajar mereka. Sudah menjadi kelaziman setiap harinya terlihat santri-santri yang memakai laptop, notebook, dan komputer tablet.
|
5. Muhadharah (Khutbah/Pidato) |
Keterampilan berpidato, khutbah, dan berceramah juga dikembangkan di Ponpes MTI Canduang. Mereka diajari berpidato dimulai dengan teori dasar-dasar dakwah, yang merupakan sebuah mata pelajaran ditingkat Tsanawiyah. Kemudian dilanjutkan dengan Muhaddharah rutin setiap hari Senin di halaman Madrasah. Tempat praktek lainnya adalah Kultum sebelum shalat Zuhur di Masjid Tarbiyah dan pada acara-acara Muhaddharah yang digelar oleh organisasi-organisasi kedaerahan santri.
|
6. Olah Raga |
Untuk pengembangan diri di bidang olah raga, santri - santri M T I Canduang membangun wadah sendiri secara mandiri. Walaupun MTI Canduang tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk itu, namun kebutuhan santri selalu tercukupi dengan memanfa’atkan fasilitas olahraga milik masyarakat di sekitar kampus Pondok Pesantren MTI Canduang.
|
7. Keterampilan Menjahit |
Untuk pengembangan diri di bidang life skill, Pondok Pesantren MTI Canduang juga membuka keterampilan jahit-menjahit dan tata busana bagi santri yang berminat. Program ini didukung dengan fasilitas yang mememadai dan diasuh oleh tenaga yang profesional. Santri-santri yang ikut program ini sering membuka stand mengikuti pameran-pameran budaya dan kerajinan tangan di kota Bukittinggi.
|
8. Kesenian Islami |
Santri-santri MTI Canduang yang hobi dan berminat dalam bidang kesenian tarik suara Islami, juga memiliki wadah pengembangan diri yang disalurkan melalui kelompok-kelompok Nasyid-Rebana. Hingga sa’at ini, mereka telah masuk dapur rekaman dan menghasilkan album sendiri sebanyak 10 track lagu yang telah beredar dalam bentuk Mp3 dari hp. ke hp.Lagu-lagu itu direncakan akan dibuatkan klip videonya yang akan digunakan untuk mencari dana pembangunan MTI Canduang.
|
9. Jurnalistik |
Santri-santri yang berminat mendalami dunia informasi seperti kejurnalistikan, mereka juga memiliki wadah pengembangan diri yang disebut JUSTIC (Jurnal Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang). Sampai sekarang, JUSTIC telah terbit beberapa kali dalam bentuk tabloid, dan selalu habis di setiap edisinya. Selain media cetak, JUSTIC juga terbit dan selalu update melalui MADING (Majalah Dinding) dan melalui situs berita online, situs jejaring sosial seperti Google +, Facebook dan Twitter yang mereka kelola sendi10i.
|
10. Kaligrafi |
Kaligrafi adalah salahsatu jenis seni Kriya yang di dalami santri di luar jam be lajar wajib. Santri yang berminat dan memiliki bakat di bidang ini dibuatkan wadah khusus untuk me ngembangkan diri. Diantara hasil karya-karya mereka dipajang di ruang belajar, perpustakaan dan di kantor-kantor MTI Canduang.
|
11. Bela diri |
Bentuk pengembangan diri dibidang Ilmu beladiri, di Ponpes MTI Canduang diajarkan Pencak Silat serta Karate. Santri-santri yang berminat, boleh memilih yang mana yang mereka sukai untuk di dalami. Selain untuk menambah kemampuan di bidang bela diri, para santri juga diberi kesempatan untuk mengikuti perlombaan-perlombaan Silat dan Karate. Banyak diantara santri-santri itu yang terpilih untuk menjadi peserta pekan olah raga.
-------------------------------------------------
Last Update: Senin, 22 April 2013 - Pukul 03:10 Wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar