Minggu, 08 Juli 2012

MTI Canduang Mesti Pertahankan Kurikulum Kitab Kuning

Agam, Padek—Pondok Pesan­tren MTI (Madrasah Tarbiyah Is­lamiyah) Canduang mesti per­caya di­ri dengan sistem kurikulum Pen­didikan Syekh Sulaiman Arra­suli. Makanya, MTI Canduang, diharap­kan mempertahankan kuri­kulum pendidikan yang telah teruji keber­hasilannya seja k84 tahun silam.

“Tamatan tahun 60 an dan 70-an telah ada yang menjadi bupati/ wali kota, wakil gubernur, guru besar di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Ini bukti keberhasilan sistem kurikulum yang diterapkan Syeh Sulaiman Arrasuli dengan khas pendidikan kitab kuningnya,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada penyerahan ijazah tamatan kelas VII ke-72 tahun 2012 di Pondok Pesantren MTI Can­duang, Kamis (17/5).

Tampak juga hadir Wakil Gu­bernur Jambi Fachori Umar, Bu­pati Agam Indra Catri, Rektor IAIN Imam Bonjol Makmur Syarif, Kakanwil Kementrian Agama Sum­bar, Ismail Usman, Kadis Sosial Abdul Gafar, Kabiro Bina Sosial, Jefrinal Arifin, serta beberapa kepala SKPD di lingkungan Pem­kab Agam.

MTI Canduang diharapkan jangan terpengaruh oleh pemikiran orang-orang yang baru saja selesai pendidikan yang notabene masih dalam kerangka percobaan sistem de­ngan kurikulum baru, yang be­lum tentu menghasilkan produk pen­didikan yang baik. Dari dulu pe­merintah selalu gonta-ganti kuriku­lum, namun hasilnya sama saja.

Jadi, kata gubernur, perlu dipikirkan lebih konperhensif lagi  terhadap perubahan atau menam­bah beban kurikulum yang diterap­kan di MTI Canduang. Karena setiap orang tidak akan mungkin menguasai banyak pengetahuan, selain mempertimbangkan jumlah waktu pelaksanaan pendidikan juga mengingat keterbatasan ke­mampuan seseorang anak didik.

“Mari kita pertahankan sistem kurikulum Syeh Sulaiman Arrasuli dengan khas Kitab Kuning, sebagai bahagian pembangunan sistem pendidikan yang baik di Sumbar. Karena tidak banyak pesantren yang mampu bertahan hingga saat ini. Pondok Pesantren MTI Can­duang merupakan salah satu ke­banggaan kita hari ini, dan untuk masa datang,” ujar Irwan.

Irwan menambahkan, Pondok Pesantren MTI Canduang mesti percaya diri terhadap apa yang telah diperbuat dan mempertahankan keberhasilan yang telah ada hingga saat ini. Karena salah satu contoh wujud pendidikan berkarakter itu, telah berkembang di Pondok Pe­san­tren MTI Canduang ini.

“Perkembangan boleh saja terjadi dalam sarana dan prasarana, dulu tidak kursi dan meja, kini ada kursi dan meja, dulu tidak ada komputer kini perlu adannya kom­puter. Dulu tidak ada gedung sekolah yang refesentatif, kini di bangun gedung yang baik, dulu tidak ada Informasi Tehnologi (IT), kini ada jaringan IT yang meng­lo­balkan pengetahuan perkem­ba­ngan dunia,” katanya.

Bu­pati Agam Indra Catri juga menya­takan kebanggaan dengan sistem pen­didikan di MTI Can­duang yang mempertahankan Kitab Kuning.

Sumber: http://padangekspres.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar